TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH ETIKA BISNIS
“ PELANGGARAN ETIKA PERIKLANAN PADA TELEVISI “
OLEH :
Dyfa Chintania Santoso
01219076
DOSEN :
Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani SST., SE., MM
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Narotama Surabaya
2021
Kata Pengantar
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ PELANGGARAN ETIKA PERIKLANAN PADA TELEVISI “ dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis yang diampu oleh Ibu Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, SST., SE., MM. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang apa saja yang terkait dengan Etika Periklanan.
Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Surabaya, 18 Mei 2021
Dyfa Chintania Santoso
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
1.2. Rumusan Masalah................................................................................... .1
1.3. Tujuan.......................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................3 2.1. Pengertian Etika Periklanan.................................................................... 3
2.3. Periklanan Dan Kebenaran......................................................................4
2.4. Ciri-ciri Iklan Yang Baik.........................................................................4 2.5. Pengontrolan Iklan..................................................................................5
2.6. Etika Periklanan Secara Umum...............................................................5
2.7. Contoh Iklan Yang Melanggar Etika Periklanan Di Televisi..................6
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................8 3.1. Kesimpulan................................................................................................8
3.2. Kritik dan Saran.........................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual). Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sifatnya dapat dinikmati oleh masyarakat atau khalayak ramai. Oleh karena itu televisi lebih menarik jika dibandingkan media lain, karena menampilkan gambar hidup dan warna. Salah satu tayangan televisi yang sangat menarik karena sifatnya yang persuasif adalah iklan. Iklan merupakan sebuah pesan yang bertujuan untuk membujuk dan mendorong orang untuk menggunakan produk atau jasa yang diiklankan oleh produsen.
Iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah 'menggiring orang pada gagasan'. Adapun penegrtian iklan secara komprehensif adalah "semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu". Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. (Durianto, 2003: 1).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Etika Periklanan?
2. Apa saja Fungsi Periklanan?
3. Apa yang dimaksud dengan Periklanan dan Kebenaran?
4. Bagaimanakah Ciri-ciri Iklan Yang Baik?
5. Siapa sajakah Yang Dapat Mengontrol Periklanan?
6. Apa sajakah yang termasuk dalam Etika Periklanan Secara Umum?
7. Adakah Pelanggaran Etika Periklanan Dalam Iklan Di Televisi?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Etika Periklanan
2. Untuk mengetahui apa saja Fungsi Periklanan
3. Untuk mengetahui apa itu Periklanan dan Kebenaran
4. Untuk mengetahui Ciri-ciri Iklan Yang Baik
5. Untuk mengetahui siapa sajakah yang dapat Mengotrol Periklanan
6. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam Etika Periklanan Secara Umum
7. Untuk mengetahui contoh-contoh Pelanggaran Terhadap Etika Periklanan Di Televisi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Etika Periklanan
Iklan atau pariwara formal dalam bahasa Indonesia adalah promosi barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor. Manajer pemasaran menganggap periklanan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen promosi lainnya termasuk publisitas, hubungan masyarakat, penjualan dan promosi.
Pada saat yang sama, etika periklanan adalah ukuran keadilan dan kejujuran dalam beriklan. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), etika periklanan merupakan rangkaian norma dan prinsip timbal balik yang harus diikuti oleh politisi periklanan dalam menyebarluaskan dan menyebarluaskan informasi periklanan kepada masyarakat melalui media massa dan luar angkasa. Menurut EPI (Etika Pariwara di Indonesia), etika periklanan adalah peraturan normatif yang terkait dengan pekerjaan profesional dan periklanan yang disepakati, dihormati dan dipertahankan oleh semua asosiasi dan lembaga pembangunan.
2.2. Fungsi Periklanan
Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Terence A. Shimp (2003), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:
1. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
2. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.
3. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.
2.3. Periklanan Dan Kebenaran
Ø Isi Iklan tidak bisa menjamin kebenaran secara utuh, sehingga iklan sering dianggap membohongi dan menipu masyarakat, sehingga masyarakat menjadi apriori (tidak percaya) terhadap iklan
Ø Sehingga sangat penting untuk melibatkan unsur etika dan moral dalam pembahasan kebenaran iklan
Ø Dari segi etis perlu dibahas mengenai kebohongan yang disampaikan dalam sebuah iklan dengan menambahkan unsur kesengajaan serta unsur agar orang lain percaya
Ø Iklan juga mempunyai unsur promosi sehingga bahasa iklan dibuat hiperbola untuk menarik minat konsumen
Ø Iklan juga tidak sepenuhnya berbohong dengan menyembunyikan sedikit kebenaran dan menyampaikan kebenaran yang lain
2.4. Ciri-ciri Iklan Yang Baik
Iklan yang baik mempunyai ciri- ciri sebagai berikut.
1. Isi iklan harus singkat, jujur, menarik perhatian, objektif dan tidak menyinggung salah satu pihak.
2. Bersifat memberi informasi dan mampu menerangkan tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Iklan dikemas untuk menarik perhatian dan minat para pembacanya.
5. Iklan harus memliki sifat mengajak yang bertujuan agar menarik simpatik banyak orang untuk mencoba dan menggunakan apa yang diiklankan.undefined
2.5. Pengontrolan Iklan
Pengontrolan Iklan dapat dilakukan oleh:
1. Pemerintah (mengeluarkan peraturan yang tegas untuk mengatur iklan yang ada di masyarakat)
2. Pengiklan (membentuk sebuah badan atau asosiasi untuk mengawasi para produsen dalam menyampaikan iklan produk/jasa mereka)
3. Masyarakat (menggunakan etika moral mereka saat melihat iklan yang disampaikan produsen)
2.6. Etika Periklanan Secara Umum
1. Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan
2. Tidak memicu konflik SARA
3. Tidak mengandung pornografi
4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
5. Tidak melanggar etika bisnis, ex: saling menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya.
6. Tidak plagiat
2.7. Contoh Iklan Yang Melanggar Etika Periklanan Di Televisi
1. New Era
* sumber: klmpk2013.blogspot.co.id
Sempat tayang di tahun 2015, iklan sepatu boots dari New Era ini justru membuat sejumlah stasiun TV mendapat peringatan dari KPI. Pasalnya, iklan ini menampilkan model wanita dengan pakaian minim dan goyangan erotis. Secara sederhana, tak ada hubungannya antara sepatu boots dengan wanita seksi, bukan? Iklan dengan tarian erotis ini mendapat teguran dan larangan tayang di seluruh stasiun TV nasional. Iklan New Era ini dianggap mengabaikan norma-norma kesopanan dan tidak mengindahkan ketentuan Etika Pariwara Indonesia.
2. Mie Sedaap Versi Ayamku
* sumber: www.bitebrands.co
Di iklan tersebut ada seorang anak bernama Adi yang menanyakan keberadaan ayam peliharaannya setelah menyentap mie instan rasa kaldu ayam. Namun, dalam iklan tersebut terdapat scene di mana seorang guru berbicara sambil membawa sebungkus Mie Sedaap. Di atas kepala guru tersebut terdapat seekor ayam yang kemungkinan besar adalah animasi. Iklan ini dianggap melecehkan profesi seorang guru. Akhirnya, KPI melayangkan teguran kepada perusahaan produk tersebut untuk memperbaiki iklan itu.
3. Softener So Klin
Salah satu iklan yang melanggar etika dan memperoleh teguran dari KPI adalah Softener So Klin untuk varian Twlight Sensation. Iklan pelembut pakaian tersebut dinilai tidak memperhatikan peraturan siaran iklan, pembatasan muatan seksual, ketentuan perlindungan anak dan remaja, serta normal kesopanan.
Iklan tersebut terlihat berulang kali menyorot bagian paha dan dada model wanita di dalamnya. Wakil ketua KPI sudah memberikan teguran dan memberikan kesempatan perusahaan pemilik iklan tersebut untuk melakukan editing dengan tidak menyorot bagian tubuh wanita yang dirasa terlalu vulgar.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika periklanan adalah ukuran keadilan dan kejujuran dalam beriklan. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), etika periklanan merupakan rangkaian norma dan prinsip timbal balik yang harus diikuti oleh politisi periklanan dalam menyebarluaskan dan menyebarluaskan informasi periklanan kepada masyarakat melalui media massa dan luar angkasa. Menurut EPI (Etika Pariwara di Indonesia), etika periklanan adalah peraturan normatif yang terkait dengan pekerjaan profesional dan periklanan yang disepakati, dihormati dan dipertahankan oleh semua asosiasi dan lembaga pembangunan.
Ulasan dari iklan yang melanggar etika periklanan adalah dimana dalam beberapa iklan tersebut mengandung tayangan yang vulgar dan pelecehan terhadap sebuah profesi, jika tayangan tersebut tidak ditarik dari penayangan maka dapat merugikan berbagai pihak, baik anak-anak yang tidak sepatutnya melihat iklan tersebut, ataupun orang yang berptofesi sebagai guru.
3.2. Kritik dan Saran
Menyadari bahwa saya sebagai penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih detail dalam menjelaskan materi yang ada pada makalah diatas dan mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk bisa lebih menyempurnakan makalah ini, mengingat kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan.
Daftar Pustaka
https://bacaterus.com/iklan-yang-melanggar-etika/
https://roboguru.ruangguru.com/question/tuliskan-ciri-ciri-iklan-yang-baik-_QU-S8QTEV1G
Tidak ada komentar:
Posting Komentar