Pengikut

Sabtu, 04 April 2020

DAMPAK VIRUS CORONA BAGI BISNIS UMKM


              Sebelum Membahas tentang Dampak dari Virus Corona Bagi Bisnis UMKM, lebih baiknya kita perlu tau terlebih dahulu apa itu Virus Corona?. Coronavirus atau covid-19 adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
           
            COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Dan tentunya mempengaruhi perekonomian di Dunia maupun di  Indonesia, banyak sektor yang terdampak akibat covid-19 ini, salah satunya berdampak pada bisnis UMKM di Indoneisia.
           
            Para pelaku UMKM mengeluhkan berbagai hal akibat dampak wabah virus corona.
Berikut keluhan para pelaku UMKM:
1. Penjualan menurun
            Sebanyak 774 koperasi dan UMKM atau setara dengan 68 persen, mengeluh penjualannya menurun akibat dampak wabah virus corona. Hal ini disebabkan karena sedikitnya pembeli.

2. Kesulitan bahan baku 
            Sebanyaj 63 koperasi dan UMKM atau 6 persen, menyatakan mengalami kesulitan bahan baku. Karena banyak pabrik yang sudah ditutup/sementara diberhentikan aktivitasnya menurut anjuran pemerintah.

3. Distribusi terhambat
            Sebanyak 111 koperasi dan UMKM atau setara dengan 10 persen menyatakan mengalami distribusi yang terhambat. Hal ini dikarenakan banyak wilayah di Indonesia yang telah melakukan lokal lockdown, meskipun Indonesia sendiri belum melakukan lockdown.

4. Kesulitan Permodalan
            Sebanyak 141 kopersasi dan UMKM atau setara dengan 12 persen, menyatakan mengalami masalah permodalan. Dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya penanam saham mencabut sahamnya atau kerjasama antar perusahaan dibatasi/ditiadakan.

5. Produksi Terhambat
            Sebanyak 42 koperasi dan UMKM atau setara dengan 4 persen menyatakan mengakami produksi yang terhambat. Ini juga dikarenakan minimnya bahan baku.

            UMKM yang paling terdampak dari penyebaran virus corona ini antara lain fesyen, kerajinan tangan, jasa transportasi online, hingga kuliner. Permasalah utama saat ini adalah sulitnya penyerapan produk UMKM.
           
            Untuk itu, pemerintah perlu membuat insentif yang lebih tepat sasaran kepada UMKM. Contohnya, penundaan pembayaran kredit perbankan atau multifinance (leasing) selama beberapa bulan, hingga penundaan pembayaran listrik bagi UMKM juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar