Sebelum
Membahas tentang Dampak dari Virus Corona Bagi Bisnis UMKM, lebih baiknya kita
perlu tau terlebih dahulu apa itu Virus Corona?. Coronavirus atau covid-19 adalah
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus,
virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
COVID-19 pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dan tentunya mempengaruhi perekonomian di Dunia maupun di Indonesia, banyak sektor yang terdampak akibat
covid-19 ini, salah satunya berdampak pada bisnis UMKM di Indoneisia.
Para pelaku UMKM mengeluhkan
berbagai hal akibat dampak wabah virus corona.
Berikut
keluhan para pelaku UMKM:
1. Penjualan
menurun
Sebanyak 774 koperasi dan UMKM atau
setara dengan 68 persen, mengeluh penjualannya menurun akibat dampak wabah
virus corona. Hal ini disebabkan karena sedikitnya pembeli.
2. Kesulitan
bahan baku
Sebanyaj 63 koperasi dan UMKM atau 6
persen, menyatakan mengalami kesulitan bahan baku. Karena banyak pabrik yang
sudah ditutup/sementara diberhentikan aktivitasnya menurut anjuran pemerintah.
3.
Distribusi terhambat
Sebanyak 111 koperasi dan UMKM atau
setara dengan 10 persen menyatakan mengalami distribusi yang terhambat. Hal ini
dikarenakan banyak wilayah di Indonesia yang telah melakukan lokal lockdown,
meskipun Indonesia sendiri belum melakukan lockdown.
4. Kesulitan
Permodalan
Sebanyak 141 kopersasi dan UMKM atau setara dengan 12 persen, menyatakan mengalami masalah permodalan. Dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya penanam saham mencabut sahamnya atau kerjasama antar perusahaan dibatasi/ditiadakan.
Sebanyak 141 kopersasi dan UMKM atau setara dengan 12 persen, menyatakan mengalami masalah permodalan. Dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya penanam saham mencabut sahamnya atau kerjasama antar perusahaan dibatasi/ditiadakan.
5. Produksi
Terhambat
Sebanyak 42 koperasi dan UMKM atau setara dengan 4 persen menyatakan mengakami produksi yang terhambat. Ini juga dikarenakan minimnya bahan baku.
Sebanyak 42 koperasi dan UMKM atau setara dengan 4 persen menyatakan mengakami produksi yang terhambat. Ini juga dikarenakan minimnya bahan baku.
UMKM yang paling terdampak dari
penyebaran virus corona ini antara lain fesyen, kerajinan tangan, jasa
transportasi online, hingga kuliner. Permasalah utama saat ini adalah sulitnya
penyerapan produk UMKM.
Untuk itu, pemerintah perlu membuat
insentif yang lebih tepat sasaran kepada UMKM. Contohnya, penundaan pembayaran
kredit perbankan atau multifinance (leasing) selama beberapa bulan, hingga
penundaan pembayaran listrik bagi UMKM juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar